Minggu, 06 Juli 2014

Perhitungan Biaya Modal Perusahaan Multinasional

Definisi  Biaya Modal

      Hanafi (2003:338) Biaya Modal ialah tingkat keuntungan minimal yang harus diperoleh oleh suatu investasi agar nilai perusahaan tidak turun.  Istilah biaya modal sering digunakan yang dapat dipertukarkan dengan tingkat pengembalian yang diiginkan  perusahaan, tingkat batas investasi baru, Tingkat diskonto untuk mengevaluasi suatu perusahaan baru, dan biaya peluang pendanaan perusahaan.  Istilah apapun yang digunakan, konsep dasarnya sama.  biaya modal merupakan tingkat yang harus didapat pada sebuah proyek investasi baru jika proyek tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan nilai investasi pemegang saham biasa.  Biaya modal juga merupakan dasar yang sesuai untuk mengevaluasi kinerja periodic sebuah divisi bahkan seluruh perusahaan.  
Keown (2010:4) mengatakan: Biaya modal keseluruhan perusahaan mencerminkan kombinasi biaya dari seluruh sumber pendanaan yang digunakan perusahaan.  Maka disebut biaya modal keseluruhan ini sebagai  biaya modal rata-rata tertimbang (weighted average cost of capital) merupakan rata-rata biaya setelah pajak dari masing-masing sumber modal yang digunakan oleh perusahaan untuk mendanai suatu proyek.  Bobot mereka mencerminkan proporsi dari total pendanaan yang digalang bagi masing-masing sumber. 
Biaya modal (cost of capital ) mempunyai dampak yang besar terhadap nilai suatu perusahaan multinasional (MNC). Untuk mendanai kegiatannya, MNC menggunakan struktur modal (yaitu proporsi antara hutang dan modal) yang dapat meminimalkan biaya modalnya, dan dengan demikian memaksimalkan nilai MNC.
Jika investasi luar negeri dievaluasi dengan menggunakan model arus kas terdiskonto, maka tingkat diskonto yang tepat harus dikembangkan. Teori penganggaran modal secara khusus menggunakan biaya modal perusahaan sebagai tingkat diskontonya; dengan demikian suatu proyek harus menghasilkan pengembalian yang setidaknya sama dengan biaya modal perusahaan agar dapat diterima. Tingkat patokan (hurdle rate) ini berkaitan dengan proporsi utang dan ekuitas dalam struktur keuangan perusahaan yakni sebagai berikut :
Ka       : Rata-rata tertimbang biaya modal (setelah pajak)
Ke       : Biaya ekuitas
Ki        : Biaya utang sebelum pajak
E          : Nilai ekuitas perusahaan
D         : Nilai utang perusahaan
S          : Nilai stuktur modal perusahaan (E + D)
T          : Tarif pajak marginal
Tidaklah mudah untuk mengukur biaya modal sebuah perusahaan multinasional. Biaya modal ekuitas dapat dihitung dengan beberapa cara. Satu metode yang populer menggabungkan ekspektasi pengembalian dividen dengan ekspektasi tingkat pertumbuhan dividen.
Rumus Biaya Modal :
Ke = Di/Po + g
Keterangan      :
Di        : Ekspektasi dividen per lembar saham pada akhir periode.
Po        : Harga pasar kini saham pada awal periode
g          : Ekspektasi tingkat pertumbuhan dalam dividen
Ke       : Biaya Ekuitas
Meskipun mudah untuk mengukur harga kini saham, di kebanyakan negara di mana saham­saham perusahaan multinasional tercatat, Sering kali cukup sukar unhik mengukur Di dan g. Pertama-tama karena Di merupakan ekspektasi. Ekspektasi dividen bergantung pada arus kas operasi perusahaan secara keseluruhan. Mengukur arus kas ini diperumit oleh pertimbangan faktor-faktor lingkungan.Terlebih lagi, pengukuran tingkat pertumbuhan dividen, suatu fungsi ekspektasi arus kas masa depan, diperumit oleh kontrol valuta asing dan restriksi pemerintah lainnya dalam transfer dana lintas Batas.
Pertimbangan pajak lainnya juga berlaku apabila sebuah perusahaan multinasional meminjam dana pada beberapa pasar modal luar negeri. Tarif pajak kini dan prospektif di masing-masing pasar luar negeri selama masa pinjaman harus dipertimbangkan. Status pembayaran bunga yang dapat dikurangkan pajak harus diperiksa lagi, karena tidak semua otoritas pajak nasional mengakui pengurangan bunga (khususnya jika pinjaman yang terkait dilakukan antarpihak-pihak yang berhubungan istimewa). Lagi pula, pengakuan pajak tang­guhan, yang timbal pada saat laba untuk keperluan pajak berbeda dari laba untuk keperluan pelaporan eksternal, menjadi praktik yang diterima secara umum di banyak negara-negara industri maju yang menjadi tempat operasi MNC. 
Karena pajak tangguhan dianggap sebagai kewajiban tanpa bunga yang perlu dibayar, orang dapat bertanya apakah pajak tangguhan ini benar-benar merupakan suatu sumber pendanaan tanpa bunga dan harus dimasukkan dalam menentukan biaya modal. Meskipun gagasan ini memiliki beberapa masukan ber­harga, kami tidak menyakini bahwa perhitungan biaya modal harus memasukkan pajak tangguhan.
Untuk mengimplementasikan teori penganggaran modal internasional dalam praktik, tidaklah selalu langsung dan tidak mudah dilaksanakan. Dalam praktik nyata, aspek proses penganggaran modal yang paling sukar dan paling penting adalah memperoleh informasi yang akurat dan tepat waktu, khususnya dalam lingkungan internasional, dimana perbedaan iklim, budaya, bahasa, dan teknologi informasi semakin mempersulit masalah ini.
Source       :
http://yakucisa.blogspot.com/2012/02/biaya-modal-dan-struktur-modal-mnc.html
http://www.scribd.com/doc/38205193/Biaya-Modal-Dan-Struktur-Modal-an-Multinasional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar